by

Gagal di Piala Dunia 2022, Roberto Martínez Tinggalkan Timnas Belgia

Bolazola – Roberto Martínez telah mengumumkan kepergiannya sebagai pelatih timnas Belgia setelah tersingkir di fase grup Piala Dunia 2022.

Kegagalan Belgia untuk mengalahkan Kroasia dalam pertandingan terakhir Grup F membuat Roberto Martínez memastikan kepergiannya setelah lebih dari enam tahun bertugas.

Roberto Martínez menegaskan bahwa dia bangga dengan warisannya meskipun gagal mencapai apa yang disebut sebagai ‘generasi emas’, dengan Eden Hazard, Thibaut Courtois dan Kevin De Bruyne di antara para pemain yang mungkin tidak akan pernah kembali ke tahap ini.

Romelu Lukaku melewatkan sederet peluang untuk meraih kemenangan dan satu tempat di babak 16 besar, termasuk peluang gemilang pada menit akhir babak kedua.

Roberto Martínez membimbing Belgia ke semifinal Piala Dunia 2018, di mana mereka dikalahkan oleh Prancis. Meskipun start dengan kemenangan melawan Kanada di Qatar, kekalahan mengejutkan dari Maroko dan hasil imbang tanpa gol melawan Kroasia menyebabkan Belgia tersingkir.

Dan Roberto Martínez memeluk para pemainnya setelah peluit akhir di Doha.

“Itu adalah pertandingan terakhir saya dengan tim nasional dan itu emosional seperti yang bisa Anda bayangkan,” ungkap Roberto Martínez.

“Itu akan menjadi akhir apakah kami juara dunia atau tersingkir di fase grup. Ini tidak ada hubungannya dengan tersingkir pada tahap ini. Inilah saatnya bagi saya untuk menerima bahwa hari ini adalah pertandingan terakhir,” sambungnya.

Diminta untuk mengklarifikasi ketika dia membuat keputusan, Roberto Martínez berkata: “Saya mengambil keputusan sebelum Piala Dunia. Saya selalu bekerja dalam jangka panjang.”

“Saya percaya proyek jangka panjang harus berjalan dan harus ditetapkan sebelumnya. Seperti yang dapat Anda bayangkan, sejak 2018 saya memiliki banyak kesempatan untuk keluar dan bekerja di level klub. Saya selalu ingin setia, saya selalu ingin menyelesaikan pekerjaan dan sekarang saya tidak mengundurkan diri, ini adalah akhir dari kontrak saya. Ini selalu rencananya,” tandasnya kemudian.

Roberto Martínez mengatakan kekalahan dari Maroko berada di balik kegagalan mereka.

“Ketika Anda datang ke Piala Dunia, Anda harus memainkan tiga pertandingan dan kami hanya memainkan satu pertandingan. Dua pertandingan pertama, kami ketakutan, kami bukan tim seperti sekarang ini, kami mendengarkan kebisingan di luar dan kami merasakan tanggung jawab,” tukas sang pelatih asal Spanyol.

“Kami bermain dengan berpikir bahwa kami bisa kalah dan kami bisa tersingkir dan itulah yang membuat kami harus maju. Jika kami lolos, saya pikir kami akan melihat Belgia yang sebenarnya dan kami bisa menjadi sangat kompetitif,” akhir dari pernyataan Roberto Martínez.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *