Aleksei dan Vasili Berezutski
Rusia pernah punya duet bek kembar yang menciptakan fondasi kuat di tim nasional dan CSKA Moscow.

Mengenal Duet Bek Kembar Legendaris Milik Rusia: Aleksei dan Vasili Berezutski

Posted on

Bolazola – Garis neon merah mengelilingi monumen Stalinis di pusat kota, yang seolah-olah Rusia ingin mengingatkan para turis bahwa mereka adalah ‘Roma Ketiga’. Dengan arsitektur kelas top, berbaris berhadapan rapih ke venue Final Piala Dunia, Stadion Luzhniki. 

Warna merah tentu saja warna yang identik dengan klub raksasa kebanggaan orang-orang Kota Moskow, ibu kota Rusia. Tidak lain tidak bukan CSKA Moscow. Berbicara tentang klub bernama CSKA, tidak akan pernah lepas dari fondasi kuat yang dibangun saudara kembar, bernama Aleksei dan Vasili Berezutski. 

Salah satu sisi di stadion megah bernama VEB Arena yang dibentuk untuk menghormati trofi Piala UEFA yang diangkat si kembar ke langit Lisbon pada tahun 2005 silam. Di stadion José Alvalade malam itu, melawan klub penduduk Sporting, Aleksei yang memimpin skuat CSKA bersamaan dengan para pemain tenar seperti Yuri Zhirkov dan Vágner Love juga masuk dalam daftar pencetak gol untuk menyegel momen paling membanggakan bagi klub raksasa Rusia tersebut. Si kembar akan terus membuat lebih dari 1.000 penampilan untuk klub jika digabungkan, memenangkan 159 caps juga digabung untuk Rusia. Mereka berdua sukses mengangkat enam gelar liga, tujuh Piala Rusia, dan lima Piala Super Rusia.

Lahir pada tahun 1982, Berezutski bersaudara tumbuh dalam program pencarian bakat muda yang dimiliki Torpedo-ZiL, klub yang kemudian berkembang menjadi FC Moscow yang sangat ambisius tetapi pada akhirnya cuma seumur jagung. Pada awalnya mereka tidak terlihat sebagai bakat yang istimewa. Aleksei dipinjamkan ke Chernomorets Novorossiysk pada awal 2001 sebelum pindah ke CSKA pada musim panas, sementara Vasili bergabung dengannya pada tahun berikutnya.

Alih-alih terkenal dengan label bakat muda luar biasa, mereka bisa dibilang masuk dalam kategori pemain berbakat namun tidak terlihat saja. Seperti yang dijelaskan Vitaly Leonov, pemegang tiket musiman selama lebih dari dua dekade, penggemar berat CSKA.

“Setelah [presiden klub Evgeniy] Giner mengambil alih CSKA, ada namanya bursa transfer. CSKA merekrut lusinan pemain termasuk banyak pemain muda dari berbagai tim yang tidak besar-besar amat, jadi pada tahap itu mereka berdua (Berezutski bersaudara) hanyalah bek muda di antara skuat besar nan berpengalaman,” kata Leonov.

Ketika Giner tiba di klub pada tahun 2001, saat kompetisi papan atas diluncurkan kembali, Spartak Moscow lebih dari sekadar dominan ketimbang CSKA Moscow saat itu. Oleg Romantsev, pelatih legendaris telah memenangkan semua titel kecuali satu dari sepuluh gelar liga Rusia pertama sejak pecahnya Uni Soviet untuk Spartak. Jadi misi Giner ketika menjadi presiden klub CSKA Moscow akan membutuhkan lebih dari sekadar operasi kecil-kecilan.

Awal Mula Berezutski Bersaudara Jadi Benteng Pertahanan CSKA Moscow

Datanglah Valery Gazzaev, seorang manajer berbakat yang akan mencapai hal yang tampaknya mustahil. Dia pada akhirnya berhasil mematahkan monopoli Spartak dengan tim selatan Spartak-Alania Vladikavkaz pada tahun 1995. Aleksei dan Vasili akan merasakan sulitnya mendapatkan waktu bermain sebagai starter alias sejak menit pertama di awal kepelatihan Gazzaev. Akan tetapi, mereka tidak butuh waktu berbulan-bulan, untuk segera mendapat kepercayaan dari sang pelatih, meskipun banyak tanggapan miring dan kritikan dari para fans soal penunjukkan Berezutski bersaudara ini.

“Gazzaev telah menggunakan formasi 3-2-4-1. Pada tahap itu Aleksei lebih disukai; dia mulai bermain pada tahun 2002 dan sejak tahun 2003 dia sering berada di starting lineup. Vasili bermain cukup banyak pada tahun 2003 tetapi hanya benar-benar mengambil tempatnya di starting eleven saat tahun 2005.

Banyak orang mengkritik Gazzaev atas pilihannya memainkan Berezutski bersaudara di barisan pertahanan CSKA dan juga tim nasional Rusia. Mereka memiliki posisi yang buruk dan pemain yang agak lambat. Mereka juga menjadi bahan ejekan. Mereka disebut Berezy (pohon birch; atau pemain sepak bola yang seperti kayu) karena lambatnya dalam bergerak,” ucap salah satu pundit terkenal Rusia kala itu.

Tidak lama kemudian keseimbangan kekuatan di ibu kota mulai berayun ke arah CSKA, hal ini dikarenakan para bek muda mereka begitu kuat. Setelah mengangkat gelar juara pada tahun 2001, Spartak tidak akan memenangkannya lagi selama 16 tahun ke depan. Sementara itu, Lokomotiv menukar empat kemenangan kejuaraan berikutnya dengan CSKA, sebelum Zenit Saint Petersburg mengulangi prestasi Piala UEFA di Manchester pada tahun 2008 silam dengan mengalahkan Rangers.

Kedatangan Leonid Slutsky Makin Mengukuhkan Duet Berezutski

Aleksei dan Vasili Berezutski
Rusia pernah punya duet bek kembar yang menciptakan fondasi kuat di tim nasional dan CSKA Moscow.

Seorang pelatih bernama Leonid Slutsky tiba di penghujung dekade dan menerapkan formasi yang lebih konvensional dengan menggunakan dua gelandang bertahan untuk menawarkan lebih banyak perlindungan bagi pertahanan. Di liga yang sudah berjalan lambat, formasi dua gelandang bertahan seperti ini hanya akan membuat Berezutski bersaudara semakin aman dan terbantu untuk mengendalikan barisan pertahanan CSKA Moscow.

Sergei Ignashevich – pemain Rusia dengan penampilan terbanyak sepanjang masa – bersaing dengan si kembar untuk mendapatkan tempat di starting line-up dan tak lama kemudian tiga gelar langsung didapat dalam empat tahun berturut-turut hingga Kejuaraan Eropa 2016.

“Pada tahap ini, Vasili adalah pemimpin tim, dan pada saat itu Ignashevich dipindahkan ke bangku cadangan. Juga dua saudara kembar ini punya hubungan persahabatan dengan Igor Akinfeev sementara hubungannya dengan Ignashevich tidak berjalan mulus. Vasili adalah orang yang lebih terbuka; dia adalah pelawak. Dia adalah seorang pemimpin di lapangan dan di ruang ganti, sementara saudaranya adalah pria yang lebih tertutup. Kecuali setengah tahun Aleksei dengan Chernomorets, mereka selalu bermain bersama, dan bahkan tinggal di lingkungan yang sama,” kata Leonid, sang pelatih CSKA Moscow.

Tulang punggung tim CSKA – dan selanjutnya juga bersama-sama tampil di tim nasional – sekitar pergantian dekade terakhir dibangun dengan landasan konsistensi pertahanan yang paling luar biasa. Empat pemain dengan penampilan terbanyak untuk CSKA Moscow semuanya bermain di tim yang hampir sama; Akinfeev melakukan debutnya pada tahun 2003, sementara Ignashevich pindah dari Lokomotiv setahun setelahnya. Ketiga bek tersebut semuanya pensiun pada 2018, hanya menyisakan Akinfeev yang masih aktif.

Setelah mereka akhirnya gantung sepatu, Aleksei dan Vasili bergabung dengan bos lama mereka, Slutsky di Belanda untuk belajar banyak hal untuk memperdalam profesi pelatih di klub Vitesse Arnhem. Desas-desus segera mulai beredar tentang Vasili yang didapuk untuk menggantikan Viktor Goncharenko yang pada 2018 lalu, berada dalam tekanan akan segera dipecat oleh CSKA. Namun akhirnya, kedua bersaudara itu kembali bersama-sama ke CSKA Moscow dengan peran sebagai staff pelatih.

Tapi tetap saja, ini merupakan momentum indah, melihat kakak-beradik kembar identic ini kembali satu klub lagi, di klub yang membesarkan namanya di panggung sepak bola Eropa. Namun pada awal musim 2021/2022, si kembar memutuskan untuk berpisah, mungkin untuk pertama kalinya dalam 20 tahun mereka bersama-sama. Vasili, menjadi asisten pelatih di klub Rusia lainnya, FC Krasnodar. Sementara Aleksei Berezutski didapuk sebagai pelatih kepala CSKA Moscow.

Penunjukkan Aleksei pada 15 Juni 2021 kemarin, sebagai pelatih kepala CSKA Moscow sebenarnya berawal dengan jabatan caretaker manager saja setelah Ivica Olic dipecat. Namun kurang lebih sebulan dari rentang waktu itu, tepatnya tanggal 19 Juli 2021 kemarin, manajemen klub resmi menunjuk Aleksei sebagai pelatih CSKA Moscow yang baru. Penunjukkan ini jelas disambut dengan sangat baik oleh para pemain mengetahui bahwa pelatih anyar mereka adalah legenda klub yang terbilang setia selama kurang lebih 20 tahun membela CSKA kala masih aktif bermain. Begitu juga dengan para fans yang sudah mendukung CSKA sejak lama, kenal betul peran Aleksei sebagai pemain sejak 2001 silam.

Fans CSKA Moscow mungkin lebih terhibur jika melihat para pemain seperti Seydou Doumbia yang kuat, Daniel Carvalho yang gagah di jantung pertahanan, Vagner Love yang tajam di depan. Atau Yuri Zhirkov yang unggul secara teknis dibanding siapa pun. Tapi monument kesuksesan dan pujian-pujian yang didapat CSKA Moscow sebagai klub besar Rusia saat ini, bisa dibilang semuanya berangkat dari era si kembar, Aleksei dan Vasili Berezutski.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *