by

Bek Tangguh Barcelona Ikonik Itu Bernama Carles Puyol

Barcelona mungkin bisa dibilang sedang dalam masa transisi. Tapi tidak ada salahnya, jika kita mengenang kembali bek tangguh ikonik yang pernah berseragam Barcelona hingga akhir karirnya. Karena ketangguhan dan semangat tingginya mengawal pertahanan tim, membuat dia selalu dirindukan meski sudah pensiun sejak akhir musim 2013/2014 silam. Bek tangguh Barcelona ikonik itu bernama Carles Puyol. 

Gerard Pique – bek Barcelona yang bakal pensiun per 1 Januari 2023 mendatang – merupakan mantan rekan duet Puyol selama beberapa tahun. Pique benar-benar tidak bisa membayangkan jika Barcelona tanpa Puyol. “Saya tidak bisa membayangkannya, meski dia membuat saya lelah. Karena selalu meneriaki saya untuk berkonsentrasi pada permainan. Saya tidak pernah berhenti mengenang masa-masa berduet dengannya,” ucap Pique kepada Guardian pada 2011 silam.

Kamu masih ingat kekalahan Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions 2018/2019 lalu. Blaugrana menelan kekalahan 0-4 di Anfield, padahal leg pertama di Camp Nou mereka berhasil menang 3-0. Tentu saja hal-hal seperti ini tidak akan dibiarkan terjadi jika masih Carles Puyol di barisan pertahanan Barca. Jika memang hal itu terjadi, mungkin para pemain Barcelona tidak dibiarkan bernafas lega sedetik pun karena penampilan memalukan tersebut. 

Apalagi di musim 2022/2023 ini, Barcelona yang dikira sudah bangkit harus kembali menerima kenyataan pahit gagal lolos ke fase gugur Liga Champions. Finish di urutan ketiga, membuat mereka harus legowo terbuang ke Liga Europa dalam dua musim berturut-turut. 

Puyol, seperti Pondasi dari Kejayaan Barcelona

Carles Puyol, bek tengah legendaris Barcelona. (sumber: Pinterest)

Barcelona pernah berjaya di Eropa dan dunia yang menurut banyak pengamat karena permainan cepat, pintar dan keberadaan para pelatih hebat di singgasana. Mungkin faktor lainnya yang juga membantu adalah kehadiran para pemain top seperti Ronaldinho yang diteruskan oleh Lionel Messi usai promosi dari akademi La Masia. Tapi masih sangat sedikit orang yang menyadari bahwa dasar dari semua kesuksesan itu adalah Puyol. 

Prajurit asli kelahiran Catalan dengan wajah seram disertai rambut keriting gondrong dan kemampuannya dalam bertahan, sangat berpengaruh dalam permainan Barcelona. Tidak diragukan lagi, dia juga merupakan salah satu bek tengah terbaik yang pernah kamu tonton dalam sejarah sepak bola. 

Intensitas yang ditunjukkan Puyol membuat dirinya memiliki kemampuan di atas rata-rata para pemain bertahan lain yang seangkatan dengannya. Kegigihannya jugalah yang membuatnya bisa bertahan di puncak performa kelas dunia selama satu dekade, hanya beberapa cedera ringan yang menghampiri dirinya. Selain itu, control pada bola yang luar biasa, juga tekel yang akurat, sering kali menjadikannya seorang bek tengah yang mampu mengatur tempo permainan dengan umpan-umpan panjang langsung meluncur ke lini depan. Saat menulis ini, saya mencoba sebisa mungkin untuk menyederhanakan kualitas dari permainan seorang Puyol, tapi tidak bisa. Kecerdasannya berada di level tertinggi untuk seorang bek tengah, sangat pantas untuk diagungkan bahkan dipuja bak dewa.

Yang paling bisa kita tonton lagi mungkin saat pertandingan paling bersejarah, di mana Luis Figo dilempari kepala babi oleh seorang penggemar Barcelona. Figo saat itu membelot dari skuat Blaugrana untuk gabung ke skuat Los Galacticos milik Real Madrid. Terlepas dari tindakan pengkhianatan tersebut, sebenarnya Puyol muda mungkin menjadi masalah terberat yang menghadang performa terbaik dari seorang Figo. Para penggemar boleh saja mengejeknya selama pertandingan, tapi Puyol-lah yang ada di lapangan selama 90 menit dan mampu mengimbangi kecepatan lari Figo di setiap kali serangan Real Madrid.

Dia tidak hanya penting untuk Barcelona, tapi juga untuk negara yang dibelanya, yakni Spanyol. Puyol mencatat 100 caps bersama Timnas Spanyol senior. Dia menjadi tokoh sentral dalam tahapan awal dominasi El Matador di panggung internasional. Dia memimpin pertahanan La Roja yang menjaga clean sheet di final Euro 2008. Yang membuat gol tunggal Fernando Torres di final sudah cukup untuk Spanyol mengangkat trofi pertama mereka dalam 44 tahun terakhir.

Tim Spanyol tersebut kemudian akan selalu dikenang karena talenta lini depan yang dimiliki. Sebut saja para pemain seperti David Villa, Andres Iniesta dan Cesc Fabregas yang menyita perhatian di sepanjang Euro 2008 silam. Padahal sebenarnya pertahanan Spanyol-lah yang paling menonjol dalam kesuksesan besar itu. Dalam tiga pertandingan yang dihelat selama sistem gugur, gawang Iker Casillas benar-benar tidak tersentuh satu bola pun.

Penghargaan individual pun terbukti tidak selalu menjadi tujuan akhir para pemain. Melihat pencapaian Puyol yang luar biasa dari tahun 2000 sampai 2009, menunjukkan seberapa luar biasanya kualitas dirinya dan juga tim yang dibela. Selama kurun waktu tersebut, selain Euro 2008 bersama Timnas Spanyol, karirnya makin gemilang dengan torehan dua trofi Liga Champions, empat gelar juara Liga Spanyol, satu Copa del Rey, lima Super Copa Spanyol, dan dua kali menang Piala Super Eropa.

Lalu masih ada lagi tambahan satu trofi Piala Dunia, satu lagi Liga Champions, dua gelar Liga Spanyol lagi, dan sekali juara Copa del Rey, tiga Super Copa lagi, dilengkapi dengan dua kali juara Piala Dunia Antarklub. Yang paling membanggakan dari semua pencapaian Spanyol dan Barcelona itu adalah Puyol selalu menjadi bagian integral di masing-masing trofi.

Kerja Keras, Satu-satunya Kunci untuk Puyol

Carles Puyol, bek tengah legendaris Barcelona. (sumber: Pinterest)

“Saya tidak memiliki Teknik tinggi seperti Romario (legenda Brasil), kecepatan (Marc) Overmars atau kekuatan fisik seperti (Patrick) Kluivert. Tapi saya bekerja lebih keras daripada yang lain. Saya seperti siswa yang tidak pintar tapi terus memperbaiki nilai demi nilai guna naik kelas di setiap tahunnya,” kata Puyol dikutip dari Sports Illustrated.

Dengan kata lain Puyol mengakui bahwa seorang bocah pada akhirnya bisa melakukan dengan baik jika berusaha keras. Membuat kita sekilas berpikir dirinya baru saja meremehkan semua pencapaian luar biasa dalam karirnya sendiri. Tapi tidak, kerendahan hatilah yang membuat bek berambut gondrong itu bisa mengatakan hal tersebut.

Kerendahan hati adalah salah satu atribut penting, di luar bakat dan pengaruhnya, yang membuat dia menjadi pemain yang dipuja banyak orang. Ada juga kesetiaannya terhadap Barcelona, yang menjadikan klub tersebut menjadi satu-satunya sepanjang karir profesionalnya. Ketika dia pensiun, dia seharusnya bisa pindah ke klub lain untuk memperpanjang karirnya satu atau dua tahun, seperti yang dilakukan banyak legenda sepak bola. Tapi seperti yang selalu dia lakukan sejak masih bocah hingga usianya uzur, dia tidak pernah mau bermain sepak bola, selain di Camp Nou.

Dengan pertimbangan tersebut, tentunya kita tidak berpikir bahwa dia menemui kesulitan berarti untuk bisa promosi ke skuat senior Barcelona. Padahal yang terjadi adalah dia menemui jalan terjal saat usianya mencukupi untuk masuk skuat senior. Setelah dia menyelesaikan pendidikannya di La Masia yang terkenal itu, yang saat itu diasuh oleh Frank de Boer, sosok yang terkesan menghalang-halangi jalan Puyol ke skuat senior.

Oleh karena itu, manajer tim senior, Louis van Gaal pun menerima tawaran peminjaman dari Malaga. Tapi sekali lagi, kesetiaan di atas segalanya, Puyol berusaha keras untuk menolaknya, apalagi melihat rekan satu angkatannya di La Masia, Xavi Hernandez baru promosi ke skuat senior. Dengan sikap tersebut, inilah karakter yang kuat dari seorang pemain yang masih begitu muda, menunjukkan klub seberapa ingin dirinya bertahan, tapi juga membuktikan kualitas dan ketegasannya di atas lapangan yang akhirnya membuahkan hasil.

“Saya tiba di sini sebagai bocah laki-laki dan pergi dengan seluruh keluarga saya,” inilah yang dikatakan Puyol ketika dia mengumumkan pensiun pada tahun 2014 lalu.

Meskipun hubungannya dengan orang-orang di klub menjadi salah satu hal yang paling dihargai sepanjang karirnya, dia sendiri juga sudah memenangkan banyak penghargaan penting lainnya. Bagaimana tidak, 26 trofi yang mencengangkan, membuatnya menjadi anak lokal paling berprestasi di Catalan. Belum lagi kenangan luar biasa dan warisan abadi yang menjadikannya dikenal sebagai salah satu bek terbaik Barcelona yang mengukir namanya sendiri dalam sejarah sepak bola dunia. Sangat langka, entah kapan Barca bisa memiliki bek tengah seperti Puyol lagi.