by

Sergio Ramos Putuskan Pensiun dari Timnas Spanyol

Bolazola – Pemain Spanyol pemenang Piala Dunia 2010, Sergio Ramos, mengatakan bahwa dia pensiun dari sepak bola internasional dengan “berat hati” setelah diberitahu tidak akan dipilih oleh pelatih baru Luis de la Fuente.

Bek PSG berusia 36 tahun itu adalah pemain Spanyol dengan penampilan terbanyak sepanjang masa dengan 180 penampilan. Dia tidak bermain untuk Spanyol sejak Maret 2021 dan dikeluarkan dari skuat Piala Dunia 2022 oleh mantan pelatih Luis Enrique.

“Waktunya telah tiba. Waktu untuk mengucapkan selamat tinggal kepada tim nasional kita yang tercinta dan menyenangkan. Ini adalah akhir dari sebuah jalan yang saya harap akan terbentang lebih jauh dan akan berakhir dengan rasa yang lebih enak di mulut saya, setara dengan semua kesuksesan yang kami capai dengan La Roja,” tulis Sergio Ramos lewat media sosial pada Kamis (23/2/2023).

Sergio Ramos mengatakan dia mengambil keputusan setelah melakukan panggilan telepon dengan De la Fuente, yang menggantikan Luis Enrique setelah Spanyol tersingkir dari Piala Dunia 2022 oleh Maroko saat babak 16 besar.

“Pagi ini saya menerima telepon dari pelatih saat ini yang mengatakan kepada saya bahwa dia tidak dan tidak akan mengandalkan saya, terlepas dari level yang dapat saya tunjukkan atau bagaimana saya melanjutkan karir olahraga saya,” kata Sergio Ramos.

Pemenang Piala Dunia 2010 dan juara Eropa back-to-back bersama Spanyol, Sergio Ramos melakukan debut internasionalnya saat usia 18 tahun pada 2005 silam. Namun, dia belum pernah bermain untuk negaranya sejak masuk sebagai pemain pengganti saat menang 3-1 atas Kosovo di kualifikasi Piala Dunia dua tahun lalu.

“Saya pikir jalan saya pantas untuk diakhiri karena keputusan pribadi saya atau jika penampilan saya tidak sesuai dengan level yang pantas untuk tim nasional kita, tetapi bukan karena usia atau alasan lain,” katanya.

“Muda atau kurang muda bukanlah suatu kebajikan atau cacat, itu hanya sifat sementara yang belum tentu terkait dengan kinerja atau kemampuan. Saya melihat dengan kekaguman dan iri pada (Luka) Modric, (Lionel) Messi, Pepe… esensi, tradisi, nilai, meritokrasi, dan keadilan dalam sepak bola,” tuturnya lagi.

“Sayangnya, itu tidak akan terjadi pada saya karena sepak bola tidak selalu adil dan sepak bola tidak pernah hanya tentang sepak bola,” pungkas mantan kapten timnas Spanyol itu.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *