Bolazola – Seluruh dewan klub Italia, Juventus, termasuk presiden Andrea Agnelli, mengundurkan diri pada Senin (28/11/2022).
Klub Serie A tersebut finish di posisi sempat klasemen musim lalu dan mengalami kerugian 254,3 juta euro, menjadi sebuah rekor di Italia.
Kemudian pada awal November, Juventus mengatakan mereka bekerja sama dengan polisi setelah penyelidikan dilakukan terhadap transfer klub. Investigasi menyangkut “pendapatan dari hak pendaftaran pemain” antara 2019 dan 2021.
Andrea Agnelli dan Pavel Nedved yang menjabat sebagai wakil presiden juga mengundurkan diri, termasuk di antara mereka yang diselidiki.
Dewan mengundurkan diri secara massal pada hari Senin “setelah mempertimbangkan sentralitas dan relevansi masalah hukum dan akuntansi yang tertunda”, seperti yang diungkap sebuah pernyataan.
Dewan yang keluar “dianggap sebagai kepentingan sosial terbaik untuk merekomendasikan agar Juventus melengkapi dirinya dengan dewan direksi baru untuk mengatasi masalah ini”.
Sementara itu, pihak La Liga Spanyol merilis pernyataan pada hari Selasa (29/11/2022), menyerukan “sanksi olahraga” terhadap Juventus atas dugaan pelanggaran Financial Fair Play.
Pihak La Liga sebelumnya telah mengajukan keluhan resmi kepada UEFA terhadap Juventus pada bulan April, bersamaan dengan keluhan serupa terhadap Manchester City dan PSG.
Direktur pelaksana Juventus Maurizio Arrivabene akan tetap menjalankan perannya untuk periode sementara sampai dewan baru dilantik.
Exor, perusahaan induk yang memiliki 63,8% saham Juventus, telah mengusulkan Gianluca Ferrero – penasihat perusahaan, auditor dan anggota dewan dari sejumlah perusahaan – untuk menggantikan Andrea Agnelli.
Ferrero disebut-sebut memiliki “pengalaman yang signifikan dan kompetensi teknis yang dibutuhkan dengan semangat yang tulus untuk klub”.
Andrea Agnelli adalah salah satu sosok utama dari rencana pemisahan diri untuk membentuk ESL (European Super League) pada 2021.
Juventus, yang terdaftar di bursa saham Italia, sedang diselidiki atas tuduhan memberikan informasi akuntansi palsu kepada investor dan membuat faktur untuk transaksi yang tidak ada. Namun pihak klub membantah melakukan kesalahan.
Klub lain juga menjadi subjek investigasi paralel yang diluncurkan oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) pada Oktober lalu.