by

Lukaku Jadi Korban Rasisme, Juventus Dihukum

Bolazola – Juventus telah diberikan sanksi pembatasan bagian stadion untuk pertandingan kandang dalam Coppa Italia berikutnya setelah beberapa suporter mereka mengarahkan nyanyian rasial kepada striker Inter Milan, Romelu Lukaku.

Lukaku diberi sanksi dengan kartu kuning kedua karena memprovokasi para suporter Juventus dengan menempelkan jari ke bibirnya seolah-olah untuk membungkam kerumunan setelah mengonversi penalti waktu tambahan untuk mengamankan hasil imbang 1-1 pada leg pertama babak semifinal Coppa Italia.

Romelu Lukaku dihukum larangan bermain untuk leg kedua semifinal pada tanggal 26 April oleh hakim liga Italia pada hari Kamis (6/4/2023).

Sikap Lukaku memicu kemarahan dari tim lawan dan pertandingan berakhir dengan keributan antara kedua tim, dengan winger Juventus Juan Cuadrado dan kiper Inter Milan Samir Handanovic juga dikeluarkan dari lapangan. Cuadrado dilarang tampil selama tiga pertandingan sementara Handanovic dilarang satu pertandingan. Setiap pemain didenda 10.000 euro.

Sisi selatan Allianz Stadium akan ditutup untuk pertandingan kandang Juventus pada Coppa Italia musim depan.

Klub mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengidentifikasi para suporter yang bertanggung jawab sementara perusahaan manajemen Lukaku bereaksi dengan kemarahan atas kartu kuning yang diberikan wasit kepada sang striker.

“Otoritas Italia harus menggunakan kesempatan ini untuk menangani rasisme, bukan menghukum korban dari pelecehan,” kata presiden Roc Nation Sports International, Michael Yormark.

Romelu Lukaku telah menjadi sasaran nyanyian rasial dalam banyak kesempatan selama dua periode di Inter Milan. Insiden yang melibatkan Lukaku terjadi di tengah peningkatan insiden rasial dalam sepak bola Eropa.

Pada hari yang sama, bek RB Leipzig, Benjamin Henrichs, mempublikasikan pesan ujaran kebencian, termasuk pelecehan rasial, yang diterimanya di Instagram setelah timnya mengalahkan Borussia Dortmund dengan skor 2-0 dalam DFB-Pokal.

“Kita hidup di masyarakat di mana semua orang di internet bisa menyebar kebencian dan rasisme,” tulis Henrichs.

RB Leipzig juga mengecam aksi tersebut.

“Leipzig mengecam segala bentuk rasisme, mengutuk antisemitisme dan tidak mentoleransi segala bentuk diskriminasi,” pernyataan resmi RB Leipzig.

Pada hari Selasa (4/4/2023), striker Real Madrid, Vinicius Junior, memberikan kesaksian melawan seorang suporter Mallorca yang dituduh melecehkan secara rasial pada pertandingan La LIga, mengatakan bahwa dia tidak akan menerima permintaan maaf. La Liga telah mengajukan delapan keluhan ke pengadilan terkait insiden pelecehan rasial terhadap pemain timnas Brasil tersebut.