Bolazola – Beberapa bulan setelah terpilih jadi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mencanangkan gerakan pembenahan di internal PSSI, utamanya soal keuangan. Persis Solo mendukung gerakan pembenahan ini dan mengharapkan PSSI dan PT LIB lebih intens berkomunikasi dengan klub.
Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2023 digelar pada bulan Februari 2023 lalu. Pengurus yang terpilih paska KLB 2023 ini, mayoritas adalah pengurus baru. Ketua Umum kini dijabat oleh Erick Thohir, paska meraih 64 suara dari 86 suara yang yang diperebutkan.
Setelah terpilih, terjadi kegaduhan pasca PSM Makassar menjadi juara Liga 1 musim 2022/2023. PSM Makassar sedikit kecewa karena tak ada hadiah kepada juara.
Pasca insiden tadi, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI, berencana melakukan audit keuangan kepada PSSI dan PT LIB. Langkah ini akan dilakukan dengan menggandeng lembaga auditor Ernst & Young Indonesia untuk melakukan audit forensik keuangan PSSI dan PT LIB.
Klub Liga 1, Persis Solo, memberikan dukungan penuh atas pembenahan yang dilakukan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Diharapkan, pembenahan ini bisa membangun kepercayaan publik kepada PSSI dan PT LIB.
” PERSIS mendukung adanya perbaikan pada pengelolaan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada masa kepemimpinan awalnya. Pilihan PSSI untuk menggandeng firma audit kenamaan, Ernst & Young, diharapkan bisa meningkatkan kualitas pencatatan/manajerial keuangan PSSI–dan selanjutnya LIB–akan membuat komunikasi antara federasi, operator, dan klub semakin sehat serta transparan. PERSIS berharap, langkah ini bisa membangun kepercayaan publik terhadap PSSI dan PT LIB sebagai induk sepak bola tertinggi di Indonesia dan operator kompetisi,” tulis keterangan resmi Persis Solo dalam laman resmi Persis Solo.
Persis Solo pun berharap PSSI dan PT LIB lebih intens berkomunikasi dengan klub soal transparansi manajemen.
“Selanjutnya, PERSIS berharap PSSI dan LIB bisa menjalin komunikasi intens dengan klub terkait transparansi manajemen sesegera mungkin, sehingga tidak ada mispersepsi atau kesalahpahaman terkait pemberlakuan sistem yang melibatkan seluruh pemangku kebijakan persepakbolaan Indonesia,” pungkas keterangan resmi Persis Solo.***