Graham Potter.
Graham Potter.

Aduh! Manajer Chelsea Alami Masalah Mental Karena Mendapat Ancaman

Posted on

Bolazola – Manajer Chelsea Graham Potter mengatakan kesehatan mentalnya telah terganggu setelah dia dan keluarganya menerima ancaman dari orang tanpa nama menyusul penampilan klub yang buruk.

Klub berjuluk The Blues itu hanya memenangkan dua dari 14 pertandingan terakhir di semua kompetisi dan kalah dari Southampton pada akhir pekan lalu.

Pihak Chelsea mengatakan mereka memberikan dukungan penuh kepada Graham Potter dan keluarganya.

“Saya mendapat beberapa email yang tidak terlalu bagus, yang ingin saya mati. Itu jelas tidak menyenangkan untuk diterima,” kata Graham Potter.

Mantan manajer Brighton itu mengatakan email anonim yang dimaksud juga merujuk keluarganya. Di bawah asuhan Potter, yang ditunjuk pada September tahun lalu setelah pemecatan Thomas Tuchel, Chelsea hanya memenangkan sembilan dari 25 pertandingan.

“Anda bisa bertanya kepada keluarga saya bagaimana kehidupan saya dan mereka. Itu sama sekali tidak menyenangkan. Jika Anda pergi bekerja dan seseorang memaki Anda, itu tidak akan menyenangkan,” tambah Graham Potter.

“Anda bisa menjawabnya dengan dua cara. Saya bisa bilang saya tidak peduli, tapi Anda tahu saya bohong. Semua orang peduli apa yang dipikirkan orang, karena kita terprogram untuk terhubung secara sosial,” tuturnya lagi.

Chelsea mengatakan bahwa mereka menawarkan Graham Potter dan keluarganya dukungan apa pun yang mereka butuhkan, tetapi itu adalah masalah pribadi. The Blues saat ini mendekam di posisi ke-10 klasemen, selisih 11 poin dari tempat Liga Champions.

Berbicara sebelum pertandingan Premier League melawan Tottenham Hotspur, Graham Potter berkata: “Dengan hasil seperti apa adanya, Anda menerima kritik. Bukan berarti itu mudah sama sekali. Kehidupan keluarga Anda menderita, kesehatan mental Anda menderita, kepribadian Anda, itu sulit.”

Graham Potter pun mengakui bahwa para penggemar “berhak untuk marah” dengan hasil baru-baru ini, tetapi dia mengaku tidak akan terpengaruh oleh hal negatif tersebut.

“Hidup ini sulit bagi banyak orang. Anda bertanya kepada saya apakah itu sulit, saya katakan memang itu sulit. Anda menderita. Anda marah. Ketika Anda sendirian, Anda menunjukkan emosi yang nyata dengan keluarga Anda,” tutur manajer itu.

“Tapi dunia ini keras. Kita sedang mengalami krisis energi, krisis biaya hidup. Orang-orang mogok setiap minggu. Tidak ada yang mau mendengar tentang manajer tua Premier League yang malang itu,” pungkasnya kemudian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *