by

Juventus Bakal Disanksi 15 Poin di Serie A. Kok Bisa?

Bolazola – Juventus disanksi pengurangan 15 poin untuk laporan akuntansi palsu pada hari Jumat (20/1/2023) setelah sidang banding federasi sepak bola Italia (FIGC).

Hukuman itu bisa menghilangkan peluang klub bermain di Eropa musim depan. Dengan 20 pertandingan tersisa musim ini, Juventus berada di posisi tiga klasemen Serie A, terpaut 10 poin dari pemimpin klasemen Napoli, yang mengalahkan mereka 5-1 pekan lalu.

Pengurangan poin akan memaksa Juventus turun ke papan tengah, di luar tempat untuk zona kompetisi Eropa.

Putusan itu lebih keras daripada pengurangan sembilan poin yang diminta jaksa sebelumnya pada hari Jumat (20/1/2023) selama sidang yang melihat cara Juventus dan sejumlah tim lain berurusan dengan kesepakatan pertukaran pemain.

Mantan presiden Juventus Andrea Agnelli disanksi selama dua tahun dari kegiatan sepak bola dan larangan yang sama juga diberikan kepada anggota lain dari mantan dewan Juventus, yang mengundurkan diri secara massal pada bulan November 2022 menyusul penyelidikan oleh jaksa penuntut umum Turin atas dugaan laporan pembukuan palsu.

Hal itu juga memutuskan larangan 30 bulan untuk mantan direktur olahraga Juventus, Fabio Paratici, yang sekarang menjadi direktur pelaksana sepak bola Tottenham Hotspur. Dapat dipahami bahwa pihak Spurs mendesak mencari klarifikasi apakah larangan Paratici bukan hanya di Italia.

Juventus membantah melakukan kesalahan dan pada awalnya dibebaskan oleh pengadilan olahraga pada bulan April tahun lalu. Tapi banding dibuat setelah FIGC mengumpulkan surat-surat dari jaksa Turin.

Juventus dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut ke pengadilan olahraga tertinggi Italia dalam Komite Olimpiade Italia (CONI).

Berita itu muncul 17 tahun setelah skandal “Calciopoli” yang mengakibatkan Juventus, juara Italia 36 kali, diturunkan ke Serie B dan kehilangan dua gelar Serie A.

Pada awal pandemi Covid-19, Juventus mengatakan 23 pemain setuju untuk memotong gaji mereka selama empat bulan untuk membantu klub melewati krisis, tetapi jaksa mengklaim para pemain hanya sepakat untuk gaji satu bulan.

Kejaksaan Turin juga tampaknya menemukan lebih banyak dugaan pembayaran rahasia kepada Cristiano Ronaldo yang tidak dilaporkan oleh Juventus.