Bolazola – Presiden La Liga, Javier Tebas, mengatakan bahwa ia khawatir tentang kerusakan reputasi yang dialami oleh liga akibat pelecehan rasial yang ditujukan kepada Vinicius Junior. Ia juga menegaskan akan mendukung pengurangan poin sebagai hukuman untuk mengatasi masalah tersebut.
Tebas telah menghadapi kritik keras atas respons awalnya terhadap Vinicius Junior saat terlibat dalam perdebatan di media sosial dengan sang pemain, yang mengatakan bahwa “rasisme adalah hal yang biasa dalam La Liga”, setelah Vinicius Junior menjadi korban pelecehan rasial dalam pertandingan Real Madrid melawan Valencia.
Polisi melakukan tiga penangkapan minggu ini terkait insiden di Mestalla, sementara Komite Kompetisi Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) memberikan hukuman penutupan tribun selama lima pertandingan kepada Valencia di tempat pelecehan tersebut terjadi, yang klub tersebut mengatakan akan mengajukan banding.
Sehari setelah meminta maaf atas kekhilafan yang ditimbulkan oleh interaksinya dengan Vinicius Junior, Tebas mengadakan konferensi pers selama 90 menit di markas La Liga di kota Madrid, di mana ia menjelaskan tindakan yang telah diambil oleh liga terkait rasisme.
“Tentu saja saya khawatir (tentang citra LaLiga). Jika saya tidak khawatir, saya pasti gila. La Liga telah bekerja untuk melawan penghinaan secara rasial. Tetapi jelas itu membuat saya khawatir. Ini adalah pukulan, tetapi kami akan bekerja untuk memulihkan reputasi yang mungkin telah kami kehilangan. Kami berpikir ini tidak mencerminkan kenyataan,” kata Javier Tebas.
La Liga mengatakan bahwa mereka ingin diberikan kekuasaan lebih lanjut untuk mengatasi masalah ini, dengan berargumen bahwa mereka saat ini hanya dapat mengajukan pengaduan kepada jaksa pidana dan RFEF.
“Hukuman pengurangan poin saat ini hanya berlaku dalam kasus penggunaan pemain tidak memenuhi syarat. Apakah itu akan baik? Saya pikir begitu. Meskipun dengan rezim saat ini dan kekuatan yang kami minta, saya pikir itu sudah cukup,” ungkap Tebas, ketika ditanya tentang sanksi alternatif.
Sementara itu, Javier Tebas mengatakan bahwa diskusi di Twitter dengan Vinicius Junior memberikan kesan yang salah.
La Liga telah mengajukan 10 pengaduan pidana terkait pelecehan rasial yang ditujukan kepada Vinicius Junior selama dua musim terakhir, meskipun dalam beberapa kesempatan, jaksa memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus tersebut.
“Saya tidak ingin mengkritik Vinicius. Mungkin itu adalah kesalahan saya, saya tidak bermaksud untuk mengkritiknya, melainkan untuk memberinya informasi bahwa kami melakukan banyak hal. Itu adalah rasa frustrasi. Saya pikir Vinicius juga frustrasi. Itu adalah sebuah kesalahan,” pungkas sang presiden La Liga.
Comment