Bolazola – Perwakilan Romelu Lukaku bereaksi setelah striker Inter Milan itu diberikan kartu kuning kedua dan akhirnya diusir karena membuat gestur kepada para suporter Juventus yang mengarahkan nyanyian rasis kepadanya.
Insiden tersebut terjadi setelah Lukaku mengonversi sebuah penalti di masa tambahan waktu untuk membawa Inter Milan meraih hasil imbang 1-1 pada semifinal Coppa Italia.
Lukaku menunjukkan jari ke bibirnya seolah-olah untuk menyuruh suporter tim lawan diam setelah mencetak gol.
Gestur Lukaku memancing kemarahan pemain Juventus dan pertandingan berakhir dengan adanya keributan antara kedua tim, di mana winger Juventus Juan Cuadrado dan kiper Inter Milan Samir Handanovic juga diusir keluar lapangan.
“Komentar rasis yang dibuat suporter Juventus di Turin terhadap Romelu Lukaku pada malam ini sangatlah tidak pantas dan tidak dapat diterima,” kata Presiden Roc Nation Sports International, Michael Yormark.
“Sebelum, selama, dan setelah penalti, dia diserang dengan penghinaan rasis yang tidak sopan. Romelu merayakan golnya seperti dia biasa merayakan golnya sebelumnya,” sambungnya.
“Tanggapan wasit adalah memberikan kartu kuning pada Romelu. Romelu layak mendapat permintaan maaf dari Juventus, dan saya berharap liga mengutuk perilaku kelompok suporter Juventus ini dengan segera. Otoritas Italia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk menangani rasisme, bukan menghukum korban dari pelecehan ini,” tambah Yormark.
Pihak Liga Italia pada hari Rabu (5/4/2023) mengeluarkan pernyataan yang tidak menyebutkan nama Lukaku, tetapi mengatakan bahwa mereka “mengutuk dengan tegas setiap episode rasisme dan setiap bentuk diskriminasi”.
“Beberapa orang di tribun tidak dapat merusak pertunjukan sepak bola dan tidak mewakili pikiran dari semua suporter,” kata liga tersebut.
Hakim liga kemungkinan akan membuka kasus disiplin atas masalah ini, sementara Juventus mengatakan akan bekerja sama dengan otoritas untuk mengidentifikasi para penggemar yang bertanggung jawab.
“Juventus, seperti biasanya, sedang bekerja sama dengan kepolisian untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas gestur dan nyanyian rasis yang terjadi malam itu. Codice di Gradimento akan diterapkan pada mereka yang bertanggung jawab,” tegas pihak Juventus.
Romelu Lukaku, yang berkulit hitam, telah menjadi korban nyanyian rasis sebanyak dua kali kembali ke Inter. Lukaku, yang dipinjamkan ke Inter Milan dari Chelsea, juga menjadi target nyanyian ofensif pada 2019, yang ia kutuk dalam sebuah postingan media sosial pada saat itu.
“Sejarah berulang … Sudah melaluinya pada 2019 … dan 2023 lagi … Saya harap liga benar-benar mengambil tindakan nyata kali ini karena olahraga indah ini harus dinikmati oleh semua orang …,” kata Lukaku dalam sebuah postingan di Instagram pada hari Rabu (5/4/2023).
Rasisme merupakan masalah yang sudah lama berlangsung dalam sepak bola Italia dan otoritas telah dikritik karena tidak mengambil tindakan yang cukup kuat.
Comment