AS Roma Kalah, Bukti Level Mereka Masih di Bawah Juventus
BOLAZOLA – Kekalahan AS Roma dari Juventus bukan sekadar kehilangan poin, tetapi juga cermin realitas yang harus diterima dengan kepala dingin. Di tengah persaingan papan atas Serie A yang kian rapat, Gian Piero Gasperini mengakui level Roma masih di bawah Juventus.
Roma saat ini berada di peringkat keempat klasemen sementara dengan 30 poin, namun kekalahan dari Juventus membuat jarak itu kian menipis. Bianconeri kini menempel di posisi kelima dengan selisih hanya satu poin, menambah tekanan dalam perebutan zona Liga Champions.
Meski Roma tampil kompak dan terorganisasi sejak awal musim, Gasperini menilai ada elemen krusial yang masih harus diperbaiki. Menurut pelatih asal Italia itu, para pemainnya masih kurang ketajaman di momen penentuan.
Sesuatu yang Bikin Level AS Roma Masih di Bawah Juventus
Dalam reaksinya usai laga, Gasperini tak mencari kambing hitam. Ia justru menyoroti tanggung jawabnya sendiri, terutama dalam menemukan solusi menyerang yang lebih variatif.
“Saya pikir saya harus bekerja lebih keras untuk menemukan lebih banyak solusi dalam menyerang. Sejak awal musim kami adalah tim yang solid dan kompak. Head-to-head yang kami kalah, selain Juventus, terjadi melawan tim-tim yang berada di atas kami. Kami mengalahkan Como, Lazio, Bologna—tim-tim yang berada tepat di bawah kami,” jelas Gasperini kepada Sky Sport Italia.
Menurutnya, hasil-hasil Roma melawan tim besar menunjukkan jarak level yang masih nyata. Khususnya Bianconeri, yang mana kekalahan di Allianz Arena, membuktikan level masih ada di bawah sang lawan.
“Jika Anda kalah tiga atau empat kali dalam duel langsung seperti ini, itu berarti Anda berada satu tingkat di bawah mereka,” pungkasnya.
Realitas Klasemen dan Keyakinan Jangka Panjang
Meski demikian, Gasperini menolak narasi pesimistis. Ia menegaskan proyek Roma masih berada pada fase awal dan memiliki fondasi yang cukup kuat untuk berkembang.
Kekalahan dari Juventus memang membuat posisi Roma rentan. Dengan selisih satu poin saja, margin kesalahan kian menipis. Namun pernyataan Gasperini menunjukkan pendekatan yang realistis: mengakui jarak kualitas, tanpa kehilangan arah.
Roma masih berada di empat besar. Tetapi jika ingin bertahan di sana, Gasperini tahu persis apa yang harus dilakukan: bukan sekadar bertahan dengan rapi, melainkan menjadi lebih berani dan menentukan di momen besar.



