by

Bukan Kiasan, Pemain Italia Akui Ditampar oleh Gattuso

BOLAZOLA – Gennaro Gattuso mengawali kepelatihannya di Timnas Italia senior dengan hasil gemilang. Namun di balik kesuksesan besar itu, ada satu pemain Italia yang mengaku dapat tamparan secara nyata alias bukan kiasan, dari pelatih barunya itu.

Timnas Italia berhasil menang dengan meyakinkan di laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa menghadapi Estonia dengan skor 5-0 pada Sabtu (06/09) dini hari WIB. Italia sempat buntu alias gagal mencetak gol di babak pertama menghadapi Estonia.

Namun dari pantauan jurnalis Bolazola, performa Gli Azzurri di babak kedua dengan mencetak lima gol sekaligus diyakini para pengamat bisa menjadi momentum kebangkitan mereka. Dari kemenangan besar ini, ada satu kisah unik yang mana satu pemain Italia mengaku ditampar oleh Gattuso.

Raspadori Mengaku Ditampar oleh Gattuso

Setiap pelatih memang punya caranya masing-masing untuk membangkitkan semangat para pemainnya entah itu sebelum laga atau di tengah pertandingan. Hal itulah yang membekas dalam benak Giacomo Raspadori yang menceritakan cara spesial Gattuso dalam melatih. 

Sebelumnya, Alessandro Bastoni bicara bahwa mantan pelatih AC Milan itu menampar para pemain saat pertandingan turun minum. Para awak media pun bertanya kepada Raspadori apakah pernyataan Bastoni adalah sebuah kiasan belaka.

“Tidak, itu bukan kiasan. Saya benar-benar mendapat tamparan nyata di leher saya. Beberapa hari terakhir, Gennaro sudah memotivasi bahwa  kami adalah tim yang memiliki talenta luar biasa. Ia menjelaskan dengan tepat seberapa pentingnya berjuang untuk jersey tim nasional,” cerita Raspadori kepada Sky Sport Italia

Dari cerita Raspadori, tampaknya dirinya menerima tamparan nyata itu sebagai cara sang pelatih untuk membangkitkan semangat para pemain. Yang mana cara tersebut cukup sukses dengan penampilan impresif Italia di babak kedua menghadapi Estonia tadi malam. 

Mentalitas Baru Italia

Gattuso datang menggantikan Luciano Spalletti dan langsung mengubah pendekatan tim. Ia berani menurunkan empat penyerang sekaligus dalam formasi 4-2-3-1, menggabungkan Kean, Retegui, Mattia Zaccagni, dan Matteo Politano sejak awal laga. 

Filosofi Gattuso jelas: Italia tak bisa hanya mengandalkan bakat teknis, tapi juga harus mengusung keberanian dan mental baja. Hasilnya langsung terlihat, Italia bermain lebih garang di babak kedua, mencetak gol demi gol dengan determinasi tinggi. 

Tamparan Gattuso yang ternyata bukan sekadar kiasan, menjadi simbol bagaimana ia ingin para pemain tetap terjaga dan fokus. Kemenangan atas Estonia pun membuka kans Italia untuk bisa memperjuangkan posisi pertama Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa agar lolos otomatis ke Amerika Serikat tahun depan. 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *