by

Striker Borussia Dortmund Adeyemi Kena Sanksi karena Memiliki Senjata Ilegal

BOLAZOLA – Karim Adeyemi tengah menjadi sorotan publik Jerman setelah dijatuhi denda besar terkait kepemilikan senjata ilegal. Meski kasus ini tidak membuatnya tercatat sebagai pelaku kriminal, nama sang winger tetap mencuri perhatian karena besarnya nilai denda yang ia terima.

Pihak berwenang Jerman menemukan dua senjata terlarang dalam kepemilikan pemain Borussia Dortmund itu. Berdasarkan hukum senjata api Jerman, tindakan memiliki, memperoleh, atau membawa senjata semacam itu termasuk pelanggaran yang dapat dihukum dengan denda hingga kurungan tiga tahun. 

Dalam kasus benda seperti brass knuckles, hukumannya bahkan bisa mencapai sepuluh tahun jika digunakan dalam tindak kekerasan. Menindaklanjuti berita ini, pihak Adeyemi sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi apapun kepada media.

Denda Besar akibat Pelanggaran Hukum Senjata

Dikutip dari BILD, Adeyemi dijatuhi penalti sebesar 60 kali tarif harian, metode standar dalam penetapan denda di Jerman. Karena pendapatannya yang tergolong tinggi, total denda itu mencapai €450.000 atau sekitar £400.000. 

Jaksa Kepala Michael Burggräf mengonfirmasi bahwa perintah penalti tersebut resmi berkekuatan hukum pada 30 Oktober. Kasus ini, meski tidak berujung kriminalisasi formal, tetap menambah daftar kejadian yang melibatkan pesepakbola top Eropa dengan aturan kepemilikan senjata.

BILD juga langsung mengkonfirmasi Borussia Dortmund soal kasus yang dialami striker utama mereka itu. Klub secara resmi memberikan klarifikasi bahwa akan menindak segala kasus kriminal dengan serius.

“Kami selalu menangani segala tuduhan kriminal dengan serius. Setiap hal seperti ini dibahas secara internal bersama para karyawan dengan tetap menjaga kerahasiaan,” bunyi pernyataan resmi Borussia Dortmund kepada BILD.

Status Hukum Adeyemi dan Catatan Resminya

Adeyemi memang akan terdaftar dalam Federal Central Register Jerman, sebuah basis data resmi yang mencatat pelanggaran hukum. Namun ia tidak dianggap sebagai terpidana kriminal karena batas tersebut hanya berlaku jika seseorang menerima denda setara 90 tarif harian atau lebih.

Situasi ini membuat Adeyemi lolos dari status kriminal, tetapi tetap meninggalkan noda administratif yang dapat menjadi pertimbangan di masa depan, baik oleh federasi, klub, maupun otoritas hukum Jerman.

Bagi pemain 23 tahun itu, fokus kini bukan hanya pada performa di lapangan tetapi juga memastikan kejadian serupa tidak terulang. Di tengah jadwal padat klub dan negara, menjaga citra profesional menjadi sama pentingnya dengan menjaga performa di atas rumput.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *