BOLAZOLA – Malam yang seharusnya penuh kepuasan bagi Timnas Inggris kembali diwarnai sorotan lain. Jude Bellingham, yang tampil gemilang dan terpilih sebagai pemain terbaik versi fans, justru menunjukkan kekesalannya ketika ditarik keluar oleh Thomas Tuchel.
The Three Lions menutup Kualifikasi Grup K dengan sempurna, delapan laga, delapan kemenangan, delapan clean sheet. Dua gol Harry Kane di babak kedua memastikan tiga poin di Tirana.
Sementara Thomas Tuchel kembali merotasi skuadnya dengan tujuh perubahan dari kemenangan atas Serbia. Bellingham, yang menjalani starter pertamanya sejak Juni, menjadi bagian dari rotasi tersebut sebelum akhirnya diganti enam menit jelang bubaran.
Reaksi Bellingham Jadi Sorotan
Gestur tangan ke udara dari Bellingham terekam sesaat setelah Kane mencetak gol kedua, tepat ketika Morgan Rogers sudah bersiap menggantikannya. Momen itu memunculkan pertanyaan karena banyak yang berasumsi sang gelandang tidak menerima keputusan sang pelatih.
Bellingham memang dikenal kompetitif, tetapi reaksinya tetap memicu pembahasan usai laga. Dalam konferensi pers, Tuchel pun menegaskan dengan keras bahwa semua pemain harus menerima keputusan dari staf pelatih.
“Itu sebuah keputusan dan dia harus menerima keputusan tersebut. Temannya sudah menunggu di pinggir lapangan untuk masuk. Terimalah, hormati, dan santai saja,” kata Tuchel ketika ditanya soal respons Bellingham.
Namun, Tuchel juga mengatakan bahwa reaksi tersebut bukanlah sikap melawan dari pemain. Pelatih asal Jerman itu mengungkapkan respons tersebut wajar dimiliki para pemain top yang punya jiwa kompetitif dan ingin terus berada di lapangan.
Inggris Sempurna, Tantangan Berikutnya Menanti
Meski menyebut respons Bellingham wajar, Tuchel kembali mengatakan bahwa ia tidak mau reaksi-reaksi seperti itu terulang lagi. Ia pun akan mengevaluasi kembali penampilan semua pemain dalam kemenangan atas Albania.
Terlepas dari kemenangan tadi malam, Inggris menyapu semua delapan laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan sempurna. Ini menjadi pesan kuat untuk lawan-lawan mereka jelang Piala Dunia 2026 putaran final tahun depan.
Kini, Tuchel memiliki fondasi solid dalam hal pertahanan, variasi serangan, dan kedalaman skuad. Tapi tidak bisa dipungkiri, menjaga keharmonisan tim juga masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Thomas Tuchel ke depannya.










Comment