5 Kegagalan Timnas Indonesia Sepanjang 2025 Usai Pecat Shin Tae-yong
BOLAZOLA – Timnas Indonesia menutup 2025 dengan serangkaian kegagalan yang menimbulkan kekecewaan luas di kalangan suporter dan pengamat. Keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong pada awal tahun lalu ternyata berujung pada tren negatif yang tak kunjung berakhir.
Mulai dari level junior hingga senior, Indonesia gagal memenuhi ekspektasi dalam banyak turnamen penting. Setelah prestasi yang relatif stabil di era STY, pergantian pelatih tampak membawa dinamika baru, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan.
Dari U-20 hingga senior, Timnas Indonesia mengalami jeda panjang tanpa pencapaian signifikan. Kesempatan untuk tampil di panggung besar pun terhenti, memaksa publik sepak bola Tanah Air menelan pil pahit sepanjang musim kompetisi 2025.
Tumpukan Kegagalan Timnas Indonesia Sepanjang 2025
Salah satu sorotan terbesar tahun ini adalah gagalnya Timnas U-20 Indonesia di Piala Asia U-20 2025. Garuda Nusantara tidak mampu melewati fase grup setelah kalah dari lawan-lawan kuat, termasuk kekalahan 1-3 dari Uzbekistan. Performa ini jauh dari harapan untuk tim yang pernah lolos jauh di kompetisi junior sebelumnya.
Selanjutnya, Timnas Indonesia U-23 juga gagal meraih gelar di Piala AFF U-23 2025. Meski tampil sampai final, langkah Garuda Muda terhenti setelah kalah tipis 0-1 dari Vietnam. Padahal, di era kepelatihan Shin Tae-yong, Piala AFF seolah camilan untuk Timnas U-23.
Kondisi makin suram saat kualifikasi Piala Asia U-23 2026, di mana Indonesia kembali terpeleset. Garuda Muda mengakhiri fase grup dengan hanya empat poin dan finis sebagai runner-up, tetapi gagal masuk empat runner-up terbaik untuk ke putaran final. Kekalahan 0-1 dari Korea Selatan menjadi momen penentunya.
Di level senior, mimpi lolos ke Piala Dunia 2026 pun kandas. Indonesia sempat mencapai putaran keempat kualifikasi zona Asia dan meraih beberapa hasil positif. Namun mimpi tampil di putaran final turnamen terbesar dunia itu harus pupus. Hal ini menjadi kecewa besar bagi publik yang menaruh harap tinggi di awal tahun.
Yang terbaru, Timnas Indonesia U-23 gagal ke semifinal SEA Games 2025 meskipun menang 3-1 atas Myanmar di fase grup. Garuda Muda finis kedua di Grup C tetapi kalah produktivitas gol dibanding runner-up terbaik dari grup lain, Malaysia.
Tekanan dan Evaluasi Menanti PSSI
Serangkaian kegagalan ini menimbulkan kritik tajam terhadap kebijakan PSSI, terutama mengenai keputusan mengganti pelatih dan arah pembinaan jangka panjang. Pengamat bahkan menyebut faktor internal organisasi ikut memengaruhi performa Timnas U-22/U-23 dalam ajang SEA Games terakhir.
Target besar yang sempat dinyatakan PSSI, termasuk menutup luka gagal Piala Dunia dengan prestasi di SEA Games, justru menjadi beban tambahan yang belum terpenuhi. Kondisi ini mendorong diskusi publik dan internal tentang arah program pembinaan usia muda menuju 2026 dan seterusnya.
Dalam konteks ini, banyak suara yang menyerukan evaluasi menyeluruh dari PSSI, mulai struktur kepengurusan, tim pelatih hingga persiapan para pemain. Apabila tren negatif ini tidak segera dibalik, tantangan besar menunggu dan Timnas Indonesia bisa jadi bulan-bulanan negara lain.



